Saturday, August 30, 2014

TEMPUS FUGIT

Ketika membacanya, aku seperti tahu bahwa aku akan sering mendengarnya di masa depanku. Aku akan sering menuliskannya di sebelah namaku, aku akan membuat orang-orang terdekatku pun sering memanggilnya.


Ketika musim panas datang, aku mengawetkannya hingga musim dingin tahun ke tiga.


Kini debu waktu telah menyelimutinya. Memunculkan goresan-goresan yang dalam, jika aku menyentuhnya akan terasa perbedaannya.


Musim gugurku tidak berbeda dengan daun-daun yang berjatuhan di atas kepalaku. Mengering seperti lukaku.






No comments:

Post a Comment